Pages

Subscribe:

Selasa, 02 Oktober 2012

Kriteria Suami Shalih





  1. Suami yang takut kepada Allah, baikm untuk urusan dirinya sendiri maupun keluarganya, ingin melindungi dan menjaga mereka dari api neraka, suka mencari nafkah yang halal, memberi pakaian dengan pakaian yang halal, dan memperlakukan istrinya sebagaimana ia ingin istrinya memperlakukannya. Firman Allah SWT : “Dan bagi mereka hak yang seimbang dengan kewajiban mereka dengan cara yang ma’ruf.” (QS. Al-Baqarah: 228)
  2. Seorang suami yang mempraktekan hadits Rasulullah SAW: “Hendaknya engkau beri makan ia (istrimu) sama dengan yang kau makan, memberi pakaian kepadanya seperti apa yang kau pakai, jangan memukul wajah, jangan menjelek-jelekkan, dan jangan meninggalkan kecuali di dalam rumah.” (HR. Abu Dawud)
Nabi Muhamad SAW juga bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang tidak memukul wajah.”
  1. Suami yang mempraktekan firman Allah: “Dan pergilah mereka dengan cara yang ma’ruf.” (QS. An-Nisa: 19) yang dimaksud ma’’ruf adalah segala perbuatan yang diidentifikasikan oleh akal atau’ syara’ sebagai perbuatan baik.
  2. Suami yang suka mengajarkan kepada istrinya masalah-masalah agama dan masalah-masalah dunia.
  3. Suami yang menghormati miliki pribadi istrinya dan tidak menggunakannnya kecuali dengan ijin dan ridha istrinya sesuai dengan kesepakatan mereka.
  4. Suami yang tidak mengancam istrinya dengan kata ‘cerai’. Tidak menjadikan cerai sebagai senjata ampuh untuk menundukkannya dan menakutinya setiap waktu serta tidak suka mengucapkan sumpah serapah selama-lamanya.
  5. Suami yang menolong istrinya berbakti kepada kedua orangtuanya, keluarganya, dan keluarganya sendiri.
  6. Suami yang menolong istrinya berbakti kepada kedua orang tuanya, keluarganya, dan keluarganya sendiri.
  7. Suami yang tidak durhaka kepada ibu dan bapak-nya serta membantu istri dan anak-anaknya untuk berbakti dan berbuat baik kepada keduanya.
  8. Suaminya yang tidak meninggalkan istrinya seperti perabot yang tergantung di rumah dan tidak mempersulit istrinya hingga dia minta khulu’ atau cerai.

Daftar Pustaka : Dr Nazhmi Khalil Abul Atha. Menuntun Cinta Menuju Surga. Dar As-Salam Kairo. Jogjakarta: 2007.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

makasih yah sudah berkomentar di Blog Anggis