Cinta
kasih antara manusia yang berbeda jenis adalah salah satu ayat di antara
ayat-ayat kekuasaan Allah. Cinta kasih ada semenjak manusia pertama diciptakan
dengan pasangannya. Dan seiring dengan pertambahan jumlah anak manusia, cinta
kasih mengikutinya, melekat erat dalam relung makhluk termulia ini.
Pada
prakteknya, cinta kasih melahirkan rasa ingin memiliki pasangan yang di
kasihinya, atau sebaliknya wanita yang dikasihinya ingin dinikahi pria
pujannya. Sedemikian dahsyat kekuatan yang ada dalam cinta, hingga aral
melintang yang menghadang akan diterjangnya.
Benar,
Allah menciptakan manusia berpasang-pasangan. Pasangan yang satu menjadi
kekasih pasangannya. Allah menjodohkan orang-orang musyrik laki-laki untuk
orang-orang musyrik perempuan. Allah menciptakan wanita jahat untuk lelaki
jahat pula. Allah menciptakan mukminin untuk di jodohkan dengan mukminat dan
Allah menciptakan wanita-wanita salihah sebagai jidih para lelaki salih.
Berikut
adalah dalil-dalil yang menguatkan pernyataan di atas:
Firman
Allah, “Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka beriman.
Sesungguhnya wanita budak yang mukminah lebih baik daripada wanita musyrik
walau dia dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik
(dengan wanita-wanita mukminah) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang
mukmin lebih baik daripada orang musyrik walaupun dia menarik hatimu.” (QS.
al-Baqarah: 221).
Allah
juga menegaskan, “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan
laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji pula. Sementara
wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang
baik adalah untuk wanita-wanita yang baik pula.” (QS. an-Nur: 26)
Jika
lelaki salih telah menemukan wanita salihah sebagai pasangannya, maka bantera
rumah tangga tidak mempunyai tujuan lain selain melaksanakan perintah Allah dan
menegakkan syari’at-Nya di muka bumi seraya menjauhi larangan Allah SWT. Inilah
gambaran yang dilukiskan dengan indah oleh Allah SWT : orang-orang yang beriman
laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong sebagian yang lain.
Mereka menyuruh yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar. Mendirikan shalat,
menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rosulnya. Mereka itulah yang
akan dikasihi oleh Allah SWT. Sesungguhnya Allah Mahagagah lagi Maha Bijaksana”
(QS. at-Taubah: 71)
Daftar
Pustaka : Supandi Irfan. Lelaki Yang Diimpikan Bidadari.
Alfra Publishing. Surakarta: 2007.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
makasih yah sudah berkomentar di Blog Anggis